
Hampir tidak ada perempuan pinggiran yang menjadi pioner
bagi perjuangan membela kesejahteraan rakyat. Para wakil rakyat perempuan yang
berpartisipasi di parlemen, hampir semuanya dari kalangan perempuan elit yang
berasal dari kota metropolitan. Perempuan pinggiran tampak selalu udik, miskin
prestasi dan merekalah sebenarnya yang paling banyak mengalami kekerasan, baik
dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyaraktnya.