Monday, April 30, 2012

Potret Buram Perempuan Pinggiran

Diakui atau tidak, perjuangan kesetaraan gender selama ini lebih terasa hasilnya di kota-kota besar, tetapi hampir tidak menyentuh kehidupan perempuan-perempuan di daerah pinggiran. Perempuan kota telah berjibaku dengan masalah publik, sementara perempuan pinggiran masih belum jauh dari dapur, sumur dan kasur. Kenyataan ini menyiratkan adanya ketimpangan dalam perjuangan kesetaraan gender.

Hampir tidak ada perempuan pinggiran yang menjadi pioner bagi perjuangan membela kesejahteraan rakyat. Para wakil rakyat perempuan yang berpartisipasi di parlemen, hampir semuanya dari kalangan perempuan elit yang berasal dari kota metropolitan. Perempuan pinggiran tampak selalu udik, miskin prestasi dan merekalah sebenarnya yang paling banyak mengalami kekerasan, baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyaraktnya.

Saturday, April 28, 2012

Membela Mimpi, Melawan Keterbatasan

Bagaimana mungkin seorang anak miskin pedalaman bisa menempuh sekolah di Amerika? Seorang penderita leukimia mendjadi dokter? Orang cacat menjadi sarjana? Bagaiamana bisa orang-orang itu menembus batas? Setelah ditelusuri secara mendalam pada buku ini, ada satu rahasia penting yang menjadi resep ampuh orang-orang istimewa itu: tidak menyerah.

Sebanyak 13 cerita dalam buku ini yang siap menginspirasi para pembacanya; ceirta-cerita dari orang-orang yang didera keterbatasan dalam hidupnya, baik keterbatasah harta, fisik dan lainnya. Inilah buku penggugah jiwa yang mudah kalut karena keterbatasan. Orang-orang istimewa dalam buku ini telah membuktikan bahwa keterbatasan itu adalah tantangan yang harus dilawan, bukan malah diratapi. Keterbatasan bagi mereka bukanlah alasan untuk tidak maju, justru ia merupakan peluang untuk meraih mimpi-mimpi.

Wednesday, April 11, 2012

Membenahi Demonstrasi Kita

Untuk sementara, gelombang demonstrasi antikenaikan harga BBM reda, tapi tidak menutup kemungkinan akan ramai lagi, mengingat penaikan harga BBM masih berstatus tunda. Demonstrasi atau aksi protes pada keputusan penguasa seperti ini tentutlah merupakan sesuatu yang sah, sebab ia adalah bagian dari proses demokrasi kita. Mahasiswa adalah pihak yang paling getol melakukan demonstrasi, sebagai salah satu ekspresi dari peran vitalnya sebagai agent of change.

Demonstrasi ini menyisakan banyak cerita, mulai penundaan kenaikan harga BBM sampai enam bulan ke depan, hingga aksi anarkistis yang mengakibatkan penahanan beberapa mahasiswa di beberapa daerah. Anarkisme yang selalu mewarnai demonstrasi, rupanya telah melahirkan stigma buruk demonstrasi di mata sebagian masyarakat. Demonstrasi kemudian menjadi aksi yang harus dihindari.

Friday, April 6, 2012

Surat dari Ibu

A s r u l  S a n i

Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang

dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang kesarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku !

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam !
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”

Sunday, April 1, 2012

Universalisme Olahraga

BEBERAPA tahun terakhir, keberadaan olahraga kita masuk dalam fase-fase yang kurang menggembirakan. Daya gedor olahraga negeri ini sangat lemah, kehilangan taringnya, berbeda dengan kisaran tahun 80 sampai 90-an di mana olahraga kita menjadi aset negeri yang bisa dibanggakan.

Ada banyak hal yang menyebabkan keterpurukan olahraga kita, di antaranya, pertama, keadaan ekonomi yang tidak stabil. Keadaan ini terutama terjadi setelah terpaan krisis moneter  menyelimuti negeri ini pada tahun 1999. Akibat krisis itu, harga barang-barang melonjak naik, banyak orang yang kehilangan pekerjaan,  dan angka pengangguran terus membengkak. Krisis ini telah mengubah wajah negeri hampir dalam segala lini, termasuk olahraga. Bisa dilihat setelah itu, betapa dinamika olahraga kita mulai tersendat-sendat.